Aplikasi kontrol Kecepatan motor menggunakan Optocoupler
1. Tujuan [kembali]
- Untuk mengetahui sensor PIR dan Optocoupler beserta prinsip kerjanya
- Memahami aplikasi sensor PIR dan optocoupler
- Dapat merancang dan mensimulasikan rangkaian dengan menggunakan sensor PIR dan optocoupler
A. Optocoupler
Dalam Dunia Elektronika, Optocoupler juga dikenal dengan sebutan
Opto-isolator, Photocoupler atau Optical Isolator. Optocoupler adalah
komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung berdasarkan
cahaya optik. Pada dasarnya Optocoupler terdiri dari 2 bagian utama
yaitu Transmitter yang berfungsi sebagai pengirim cahaya optik dan
Receiver yang berfungsi sebagai pendeteksi sumber cahaya.
Masing-masing bagian Optocoupler (Transmitter dan Receiver) tidak memiliki hubungan konduktif rangkaian secara langsung tetapi dibuat sedemikian rupa dalam satu kemasan komponen.
Masing-masing bagian Optocoupler (Transmitter dan Receiver) tidak memiliki hubungan konduktif rangkaian secara langsung tetapi dibuat sedemikian rupa dalam satu kemasan komponen.
Simbol dan Bentuk Optocoupler
Gambar 1. Optocoupler
Jenis-jenis Optocoupler
Jenis-jenis Optocoupler yang sering ditemukan adalah Optocoupler yang terbuat dari bahan Semikonduktor dan terdiri dari kombinasi LED (Light Emitting Diode) dan Phototransistor. Dalam Kombinasi ini, LED berfungsi sebagai pengirim sinyal cahaya optik (Transmitter) sedangkan Phototransistor berfungsi sebagai penerima cahaya tersebut (Receiver). Jenis-jenis lain dari Optocoupler diantaranya adalah kombinasi LED-Photodiode, LED-LASCR dan juga Lamp-Photoresistor.Prinsip Kerja Optocoupler
Pada prinsipnya, Optocoupler dengan kombinasi LED-Phototransistor adalah Optocoupler yang terdiri dari sebuah komponen LED (Light Emitting Diode) yang memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah komponen semikonduktor yang peka terhadap cahaya (Phototransistor) sebagai bagian yang digunakan untuk mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan oleh IR LED. Untuk lebih jelas mengenai Prinsip kerja Optocoupler, silakan lihat rangkaian internal komponen Optocoupler dibawah ini :
Gambar 2. Lambang Optocoupler
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa Arus listrik yang mengalir melalui IR LED akan menyebabkan IR LED memancarkan sinyal cahaya Infra merahnya. Intensitas Cahaya tergantung pada jumlah arus listrik yang mengalir pada IR LED tersebut. Kelebihan Cahaya Infra Merah adalah pada ketahanannya yang lebih baik jika dibandingkan dengan Cahaya yang tampak. Cahaya Infra Merah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Cahaya Infra Merah yang dipancarkan tersebut akan dideteksi oleh Phototransistor dan menyebabkan terjadinya hubungan atau Switch ON pada Phototransistor. Prinsip kerja Phototransistor hampir sama dengan Transistor Bipolar biasa, yang membedakan adalah Terminal Basis (Base) Phototransistor merupakan penerima yang peka terhadap cahaya.
Aplikasi Optocoupler
Optocoupler banyak diaplikasikan sebagai driver pada rangkaian pada Mikrokontroller, driver pada Motor DC, DC dan AC power control dan juga pada komunikasi rangkaian yang dikendalikan oleh PC (Komputer).B. Sensor PIR
Gambar 3. Sensor PIR
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red
merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar
infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat
pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah
melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua
objek memancarkan energi radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi
sebuah gerakan dari sumber infra merah dengan suhu tertentu yaitu
manusia mencoba melewati sumber infra merah yang lain misal dinding,
maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap
satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan
pembacaan pada sensor.Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu, Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah, Sensor Pyroelektrik, Penguat Amplifier, Komparator.
Cara Kerja Sensor Passive Infra Red
Sensor PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian pancaran infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, sinar infra merah mengandung energi panas membuat sensor pyroelektrik dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian komperator akan membandingkan sinyal yang sudah diterima dengan tegangan referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal 1-bit. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1. 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya perubahan pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR hanya dapat mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Manusia memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor. Sensor PIR hanya akan mendeteksi jika object bergerak atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan pancaran infra merah.
Jarak Pancar Sensor Passive Infra Red
Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5
meter, namun sensor PIR memiliki jangkauan jarak dan sudut pembacaan
yang bervariasi, tergantung karakteristik sensor. C. Transistor
Transistor adalah rangkaian yang fungsinya seperti saklar. Manfaat atau penggunaan transistor sangat banyak sekali, di dalam kendaraan sendiri transistor salah satu contohnya digunakan pada rangkaian sistem pengapian semi elektronik
D. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
E. Power Suplay
Berfungsi sebagai sumber DC
F. Led
LED dapat kita definisikan sebagai suatu komponen elektronika
yang terbuat dari bahan semikonduktor dan dapat memancarkan cahaya apabila arus
listrik melewatinya.
LED (Ligth-Emitting Diode) memiliki fungsi utama dalam dunia elektronika
sebagai indikator atau sinyal indikator atau lampu indikator.
G. Lampu
berfungsi sebagai output tegangan
berfungsi sebagai output tegangan
H. Motor DC
Motor Listrik DC
atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).
I. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
- OptocouplerGambar 4. Optocoupler pada proteus2. Sensor PIR
Gambar 5. Sensor PIR
3.Transistor
Gambar 6. Transistror
4. Power Supply
Gambar 7. Power Supply DC
5. Relay
Gambar 8. Relay
6. LED
Gambar 9. LED
7. Lampu
Gambar 10. Lampu
8. Motor DC
Gambar 11. Motor DC
9. Resistor
Gambar 12. Resistor
Gambar 13. Rangkaian simulasi
5. Prinsip Kerja [kembali]
Rangkaian ini terdiri atas sensor PIR yang berperan sebagai input yang
mendeteksi adanya pergerakan. Saat sensor PIR mendeteksi tidak adanya
pergerakan maka PIRmemberikan logika 0, sehingga transistor Q4 pada kaki
kolektor tidak mengalirkan arus ke kaki emitor sehingga relay tidak
aktif, dan sumber V1 mengalirkan arus ke transistor Q3 di kaki basis
sehingga arus mengalir dan menghidupkan LED hijau.
Ketika sensor PIR mendeteksi adanya pergerakan maka sensor PIR akan
memberikan logika 1 ke transistor Q4 di kaki basis sehingga arus
mengalir dari V4 dan mengaktifkan relay RL2, dari sini arus pada sumber
V1 akan mengalir ke relay RL1 sehingga relay aktif dan ke optocoupler
4N35. Arus yang mengalir ke optocoupler pada diodanya akan terjadi
forward bias sehingga mengaktifkan bagian di kaki basis yang ada di
4N35. Arus yang ada dikaki kolektor akan aktif dan mengalir ke kaki
emitor kemudian menuju resistor dan sampai ke kaki basis transistor Q1,
akibatnya arus mengalir dari sumber V2, sehingga menghidupkan lampu,
motor dan LED merah. kemudian sampai ke ground.
1. File Rangkaian
Download File
2. Video Simulasi
Download File
3. Library sensor PIR
Download File
4. Data sheet sensor PIR
Download File
5. Data sheet optocoupler
Download File
6. File HTML
Download File
Tidak ada komentar:
Posting Komentar