SENSOR PENDETEKSI GEMPA DAN TSUNAMI
A.Mehami bagaimana prinsip kerja sensor FISIKA
B. Memahami besaran apa saja yang termasuk FISIKA
C.Memahami kegunaan VIBRATION SENSOR dan PIR SENSOR dalam kehidupan sehari-hari dan pengaplikasiannya
D.Mengetahui cara kerja VIBRATION SENSOR dan PIR SENSOR
2.1 Alat
1. Baterai
Sebagai Sumber Arus DC
2.2 Bahan
1. Resistor
Spesifikasi resistor yang digunakan :
1. 330
2. 100k
Datasheet :
Datasheet :
3. Kapasitor
Datasheet :
4. VIBRATION SENSOR
Datasheet :
5. Led
Datasheet :
6. Sensor PIR
Datasheet :
7. Transistor NPN
Datasheet :
8. OP AMP
9. Speaker
Datasheet :
10. Logicstate
11. Motor DC
Datasheet :
1. Resistor
Resistor
merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan
berfungsi untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis,
diantaranya resistor nilai tetap (fixed resistor), resistor variabel
(variabel resistor), thermistor, dan LDR.
Cara membaca nilai resistor
Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor
2. Relay
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian
utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA
mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)
untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Ada
besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah
kumparan yang berfungsi sebagai pengendali. Sehingga kumparan kumparan
yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya
elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk
pindah dari biasanya tutup ke buka normal. Dengan demikian saklar
menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan
arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi
maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V
5. Switching maksimum
3. Kapasitor
Kapasitor
(Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator)
adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik
dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah
Farad.Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat
konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah
Isolator diantaranya sebagai pemisah.Konversi Satuan Farad adalah
sebagai berikut :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Pada
Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen
Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor
memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika
memerlukannya.
Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
- Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
- Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
- Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
- Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
- Sebagai Kopling
- Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
- Sebagai Penggeser Fasa
- Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena 44dan Osilator)
4. VIBRATION SENSOR (SW-420)
Sensor module SW-420 adalah sensor untuk
mendeteksi getaran, cara kerja sensor ini adalah
dengan menggunakan 1 buah pelampung logam
yang akan bergetar ditabung yang berisi 2 elektroda
ketika modul sensor menerima getaran / shock.
Terdapat 2 output yaitu digital output (0 dan 1) dan
analog output (tegangan)
5. Sensor PIR
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan
sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra
merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat
pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah
melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua
objek memancarkan energi radiasi
Sensor
PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu, Lensa Fresnel, Penyaring Infra
Merah, Sensor Pyroelektrik, Penguat Amplifier, Komparator.
Sensor
PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian
pancaran infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel
dan mengenai sensor pyroelektrik, sinar infra merah mengandung energi
panas membuat sensor pyroelektrik dapat menghasilkan arus listrik. Arus
listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog
oleh sensor. Kemudian komperator akan membandingkan sinyal yang sudah
diterima dengan tegangan referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal
1-bit. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1. 0 saat sensor
tidak mendeteksi adanya perubahan pancaran infra merah dan 1 saat sensor
mendeteksi infra merah.
Sensor
PIR hanya dapat mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang
gelombang 8-14 mikrometer. Manusia memiliki suhu badan yang dapat
menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10
mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR
membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor.
Sensor PIR hanya akan mendeteksi jika object bergerak atau secara teknis
saat terjadi adanya perubahan pancaran infra merah.
6.Transistor NPN
Fungsi
transistor yang pertama adalah sebagai saklar. Dengan mengontrol bias
dari transistor hingga komponen ini menjadi jenuh, akan menyebabkan
seolah-olah diperoleh hubungan singkat di antara emitor dan kaki
kolektor. Fenomena ini lah yang dapat dimanfaatkan hingga transistor
bisa dipakai sebagai saklar elektronika.
Fungsi
transistor sebagai penguat arus adalah kegunaannya yang kedua. Guna
komponen yang kedua ini membuatnya dapat digunakan dalam rangkaian power
supply yang tegangannya diset. Dalam keadaan tersebut transisor
haruslah terlebih dahulu dibiaskan dengan tegangan yang konstan pd
basisnya, tujuannya biardi emitor menghasilkan tegangan yg tetap.
Umumnya yang dipakai untuk mengontrol tegangan basis agar tetap adalah
dioda zener.
7. OP AMP
Operational
Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu
dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya
untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi
yang luas.
Sebuah
rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input
Inverting dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output
(keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu
untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk
Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu
dayanya seperti pada gambar dibawah ini.
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat operasional) diantaranya adalah :
- Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +
- Masukan pembalik (Inverting) –
- Keluaran Vout
- Catu daya positif +V
- Catu daya negatif -V
Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
8. Logicstate
"Gerbang logika atau gerbang logik adalah
suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah
satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik.
Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan
diode atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan
susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan mekanik."
Jenis gerbang logika :
- Gerbang AND :
Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika)
0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah
bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang OR : Apabila
semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka
output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner
(berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
- Gerbang
NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0,
maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah
bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang
NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1,
maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah
bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang
XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output
akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan
berlogika 0.
- Gerbang
XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka
output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output
akan berlogika 1.
9. Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).
Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti
namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus
searah atau DC (Direct Current)
untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan
pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber
listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Pada
prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk
bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan
yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub
selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke
utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub
selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub
utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan
pergerakan kumparan berhenti.
4.1 Rangkaian
4.2 Prinsip Kerja
A) PENDETEKSI GEMPA (VIBRATION SENSOR)
Ketika sensor mendeteksi getaran/gempa (logic state bernilai 1) maka arus akan mengalir menuju resistor dan masuk ke kaki non inverting pada op amp, karena op amp digunakan untuk menaikkan tegangan maka tengangan keluaran akan menjadi lebih besar dan dapat menyalakan buzzer. Buzzer memiliki tegangan kerja sebesar 12V maka tegangan output dari sensor gas harus diperkuat terlebih dahulu sampai minimal 12V agar buzzer bisa bekerja. untuk menguatkan tegangan tersebut maka menggunakan op-amp. op-amp yang digunakan adalah op-amp detektor non inverting sehingga besar tegangan yang keluar adalah 15V. karena tegangan sudah melebihi tegangan kerja buzzer maka buzzer bisa berbunyi. Ketika logicstate bernilai 0 maka arus tidak mengalir dan buzzer pun mati.
B) PENDETEKSI TSUNAMI (PIR SENSOR)
Baterai berfungsi sebagai sumber tegangan. Arus mengalir dari baterai ke resistor R1 dan ke relay, dari R1 arus menuju ke Vcc Sensor PIR, saat sensor PIR mendeteksi pegerakan (dalam hal ini gelombang tsunami) atau berlogika 1 arus akan mengalir dari Vout ke basis Transistor npn Q1 sehingga arus pada kolektor yang diterima dari relay dapat mengalir ke emiter transistor npn lalu ke ground sehingga relay on sehingga arus dapat mengalir dari baterai B2 ke speaker dan LED sehingga speaker berbunyi dan LED menyala dari buzzer dan LED arus mengalir ke ground. jika Sensor tidak terhalang (tidak mendeteksi gelombang tsunami) atau berlogika 0 maka relay akan off.
6.
Link Download
Link Library PIR SENSOR DisiniLink Library VIBRATION SENSOR Disini Link Datasheet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar