Laporan Akhir Percobaan 2 Modul 3
1. Komponen[kembali]
2. Rangkaian Simulasi[kembali]
Pada rangkaian simulasi SPI, disini kita menggunakan 2 buah arduino dimana yang satu sebagai master dan yang lainnya sebagai slave. Untuk listing program masing-masing arduino dapat dilihat di atas. KEdua arduino ini saling berhubungan melalui pin MISO, MOSI, SCK, dan SS.
PAda saat kita menekan push button, maka nantinya buzzer akan berbunyi selama waktu 2 detik, sesuai yang telah kita buat pada program arduino master. Selanjutnya buzzer akan berhenti dengan selang waktu 1 detik sesuai dengan yang kita buat pada program arduino slave. Buzzer akan berbunyi saat push button nya kita matikan.
3. Flowchart[kembali]
4. Listing Program[kembali]
//MASTER
#include <SPI.h> //Deklarasi library SPI
#define button 2
char data = "1";
void setup (void) {
pinMode(button, INPUT_PULLUP);
Serial.begin(115200); //untuk memulai serial dengan Set baud rate 115200 untuk USART dan SPI
digitalWrite(SS, HIGH); // disable Slave Select
SPI.begin (); // untuk memulai komunikasi SPI
SPI.setClockDivider(SPI_CLOCK_DIV8); //divide the clock by 8
}
void loop (void) {
char c; // menginisialisasikan variabel C dengan tipe data char
int nilai = digitalRead(button);
if (nilai == 0) {
digitalWrite(SS, LOW); // enable Slave Select untuk menghidupkan dari slave dibuat low karena si slave akan hidup ketika diberi input low karena dari master berlogika HIGH supaya arus mengalir
// send test string
for (const char * p = "1" ; c = *p; p++)
{
SPI.transfer (c);
Serial.print(c); // sebagai penghubung serial monitornya
}
SPI.transfer("1");
digitalWrite(SS, HIGH); // disable Slave Select menggunakan HIGH dikarenkan HIGH bertemu HIGH akan mati
delay(2000);
}
}
//SLAVE
#include <SPI.h> //Deklarasi library SPI
#define buzzer 2
char buff [50]; // untuk menginisialisasikan variabel buff pada spi.h tinggal tambahkan library
volatile byte indx;// tidak ada koma
volatile boolean process;// tidak ada koma dan boolean merupakan tipe data yang akan memilih
void setup (void) {
Serial.begin (115200);// serial begin antara master dan slave harus sama
pinMode(buzzer, OUTPUT); // have to send on master in so it set as output
SPCR |= _BV(SPE); // turn on SPI in slave mode
indx = 0; // buffer empty
process = false;// Ketika dia masuk maka dia akan mati
SPI.attachInterrupt(); // turn on interrupt
}
ISR (SPI_STC_vect) // SPI interrupt routine // fungsi yg digunakan Ketika program sudah berjalan
{ // fungsi yg digunakan Ketika program sudah berjalan
byte c = SPDR; // read byte from SPI Data Register from slave
if (indx < sizeof buff) {
buff [indx++] = c; // save data in the next index in the array buff
if (c == '1') //check for the end of the word
process = true;
}
if (c == '1') { //check for the end of the word
process = true;
}
}
void loop (void) {
if (process) {
digitalWrite(buzzer, HIGH);
process = false; //reset the process
Serial.println (buff); //print the array on serial monitor
indx = 0; //reset button to zero
delay(1000);
}
else
{
digitalWrite(buzzer, LOW);
}
}
5. Video[kembali]
6. Analisa[kembali]
Ganti LED menjadi Buzzer
Percobaan 2
1. Jelaskan transmisi data pada SPI dan gambarkan timing diagram dari transmisi
data pada SPI
Jawab :
Pengiriman data dimulai dari LSB ke MSB. Data D0 pada MSB bergeser ke R7 pada LSB dan data MSB bergeser ke kanan 1 bit melalui MOSI sehingga data R7 pada LSB masuk ke MSB melalui MISO. SPI beroperasi berdasarkan shift register baik master device maupun slave device, keduanya akan mempunyai 8 bit shift register. Untuk memulai komunikasi, bus master melakukan konfigurasi clock, dengan catatan frekuensi atau kecepatan transfer data antara SPI master device dan slave device harus sama. Setiap satu clock SPI dilakukan, maka akan terjadi komunikasi full duplex antara master device dengan slave device. Master mengirimkan satu Bit pada line MISO, lalu slave akan membacanya. Setelah itu, pada line MISO slave device akan mengirimkan data kembali ke master device dan master akan membacanya. Urutan atau sekuen ini akan bertahan seperti di atas meskipun kita tidak menggunakan komunikasi Full Duplex atau hanya menggunakan satu line komunikasi saja (seperti simplex ).
Timing Diagram:
2. Bagaimana cara menghubungkan rangkaian SPi saat menggunakan lebih dari satu
slave ?
Jawab :
Berdasarkan gambar diatas, rangkaian SPI dengan lebih dari satu slave dihubungkan secara parallel antara kabel master dengan slave, lalu jalur SS (slave select ) digunkan untuk memilih slave yang akan digunakan oleh master.
Rangkaian SPI dapat menggunakan lebih dari satu slave, yaitu maksimal 4 slave. Untuk penambahan slave lebih dari satu (misal 2), maka perubahan yang dilakukan yaitu perubahan rangkaian dan juga programnya. Jika menggunakan lebih dari 1 slave (multislave), maka terdapat 2 bentuk rangkaian yang dapat dibuat, yaitu Independent Slave Configuration dan Daisy Chain Configuration.
- Independent Slave Configuration
Pin SS/CS terhubung ke slave yang berbeda-beda. Jadi jika master ingin berkomunikasi dengan slave tertentu, master akan mengirimkan sinyal LOW kepada slave tersebut. Setelah diberi logika LOW kepada slave yang dituju, data pada master akan dikirim ke slave melalui pin MOSI. Dan pada pin SLCK juga dihasilkan clock pada saat yang bersamaan. Dan respon akan diterima oleh master dengan cara mengirim lagi sinyal clock. Jadi data akan dikirim oleh slave melalui pin MISO.
Untuk program pada Independent Slave Configuration, program pada master harus ada 2 alamat untuk SS/CS yaitu alamat untuk slave select 1 dan slave select 2. Fungsi dari alamat ini yaitu sebagai identitas untuk masing-masing slave. Dan untuk program pada slave juga diubah, yaitu pada kode identitas yang sudah diinisiasi sebelumnya pada master. Tujuannya agar slave mengetahui saat master mengirim kode. Pada slave juga diinisiasi kode untuk perintah menerima atau mengirim data.
- Daisy Chain Configuration
Disini master hanya memerlukan satu pin SS/CS untuk berkomunikasi dengan slave. Master akan mengirimkan sinyal LOW kepada slave untuk mengirimkan data yang berfungsi sebagai inisiasi komunikasi. Lalu master akan mengirim data ke slave 1 melalui pin MOSI. Dan pada pin SLCK juga dihasilkan clock pada saat yang bersamaan. Data yang sudah dikirim ke Slave 1 diteruskan ke Slave 2 dan seterusnya. Selama proses komunikasi berlangsung, logika pada SS/CS tetap pada posisi LOW. Master harus mengirimkan sinyal clock yang cukup hingga data sampai pada slave terakhir. Apabila master ingin mendapatkan respon, maka ia harus mengirim sinyal clock hingga data kembali ke master.
7. Link Download[kembali]
File Percobaan Proteus disini
File Program Arduino disini
File Listing Program Master disini
File Listing Program Slave disini
Video Simulasi disini
Library Arduino disini
Datasheet Arduino disini
Flowchart disini
HTML disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar